Kepopuleran YouTube ternyata tak menjamin kesuksesannya. Buktinya, situs berbagi video ini masuk dalam daftar 10 kegagalan terbesar dalam dekade terakhir versi majalah Time. Dalam daftar yang baru saja dirilis Time tersebut, ada 10 brand bercokol di deretan kegagalan-kegagalan terbesar selama 10 tahun terakhir ini. Yang mengejutkan bagi sebagian besar orang, namun tidak untuk beberapa ahli dan analis adalah masuknya situs berbagi video sebesar YouTube.
YouTube masuk dalam daftar ini meski nama besarnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Namun nama besar saja ternyata tidak cukup. Terbukti, Credit Siusse mengestimasi, dalam tahun ini YouTube akan kehilangan sebanyak US$ 470 juta merujuk pada biaya yang digunakan bagi penyimpanan dan bandwith yang dibutuhkan untuk menjalankan situs mereka. YouTube harus menaikkan pendapatannya 3 kali lipat agar bisa mengangkat dia dari keterpurukan. Analisis yang sama mengatakan, YouTube akan meraup US$ 240 juta, namun hanya naik 20% dibandingkan tahun 2008.
YouTube hadir mengguncangkan dunia maya tidak dengan sebuah model pencari uang dari penjualan iklan atau menarik biaya dari konten premium. Rendahnya kualitas video yang disuguhkan YouTube adalah alasan besar kenapa para pemasar enggan memanfaatkannya untuk beriklan. The New York Times mengeluarkan pernyataan mengenai hal ini, "YouTube besar, tapi kebesarannya tidak membawa kesuksesan baginya". Dikutip dari TechRadar, Rabu (20/5/2009), YouTube hadir menghiasi daftar kelam dari majalah Time tersebut bersama dengan beberapa brand besar, termasuk Palm Pilot, the Segway dan juga HD DVD.
Sumber: DetikInet
0 Komentar
Posting Komentar
Silahkan isi komentar. Saya akan berusaha berkunjung balik ke blog/website Anda yang telah berkomentar.