Tren Keamanan Cyber Tahun 2011

Oleh Nanang Suryana | Rabu, Januari 26, 2011 | | 1 Komentar »

Pertumbuhan platform layanan cyber yang luar biasa tidak bisa lepas dari suatu kejahatan yang memanfaatkan celah-celah keamanan demi berbagai kepentingan. Penjahat cyber akan mempunyai lebih banyak cara untuk menyerang.

Berikut prediksi tren keamanan cyber di tahun 2011:

1. Infrasturuktur Penting Jadi Target Serangan

Para penyerang sepertinya telah melihat dampak dari ancaman Stuxnet di industri yang menyerang sistem kontrol industri. Banyak penjahat cyber mengambil pelajaran dari yang dilakukan Stuxnet.


Ini merupakan contoh paling signifikan sampai saat ini dalam hal sebuah virus komputer yang dibuat khusus untuk mengubah perilaku sistem hardware untuk menghasilkan sebuah dampak fisik di dunia nyata. Meskipun awalnya lambat, diperkirakan frekuensi dari serangan jenis ini akan meningkat.

Penggunaan virus untuk berbagai kepentingan memang sudah lama digunakan, akan tetapi targetnya banyak yang akan digunakan untuk menyerang infrastruktur penting.

2. Kerentanan Zero-Day dan Target Sangat Khusus

Di 2010, Hydraq alias Aurora, memberikan contoh nyata kelas ancaman dengan target sangat khusus yang sedang berkembang. Ancaman tersebut mencoba menyusup ke dalam organisasi tertentu atau sebuah sistem komputer tipe tertentu dengan memanfaatkan kerentanan software yang sebelumnya tidak diketahui.

Penyerang telah menggunakan celah keamanan seperti ini selama bertahun-tahun, namun ketika ancaman dengan target sangat khusus ini meraih momentum pada 2011. Pengguna akan menyaksikan kerentanan zero-day lebih banyak muncul di 12 bulan ke depan dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Pemicu utama dibalik tren ini adalah sifat pendistribusian yang rendah dari malware tersebut. Ancaman dengan target tertentu hanya memfokuskan pada sejumlah kecil organisasi atau individu dengan tujuan mencuri data yang sangat berharga atau infiltrasi/mengakses sistem target.

Dengan mengeksploitasi fakta ini, penyerang bermaksud untuk meningkatkan kegilaan mereka dan menyerang target mereka dalam sekali serangan tanpa diketahui.

3. Model Keamanan TI Baru

Penggunaan smartphone dan tablet terus tumbuh dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. IDC memperkirakan bahwa hingga akhir tahun, pengiriman perangkat bergerak baru akan meningkat sebesar 55% dan Gartner meproyeksikan bahwa dalam waktu yang sama, 1.2 milyar orang akan menggunakan telepon selular dengan kemampuan konektivitas web yang kaya fitur.

Ketika perangkat-perangkat menjadi lebih canggih sementara hanya sedikit bagian platform mobile yang menguasai pasar, maka tidak bisa dihindari bahwa penyerang akan memasuki perangkat bergerak di 2011 dan bahwa perangkat bergerak akan menjadi sumber utama hilangnya data rahasia.

Sebab, penyebaran gadget ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan menurun pada tahun yang akan datang, perusahaan-perusahaan akan tertarik dengan model keamanan baru untuk melindungi data penting yang tersimpan dan dapat diakses melalui perangkat ini.

Lebih dari itu, ketika karyawan-karyawan menjadi lebih mobile dan bekerja ketika bepergian, perusahaan juga harus mengatasi berbagai tantangan yang berkaitan dengan mengadopsi model-model baru, seperti keamanan di cloud, untuk solusi-solusi sesuai yang akan bekerja mulus di banyak platform dan perangkat.

4. Kebutuhan Teknologi Enkripsi

Meledaknya penggunaan perangkat bergerak di lingkungan perusahaan tidak hanya diartikan bahwa perusahaan akan menghadapi tantangan baru dalam menjaga agar perangkat ini dan data penting di dalamnya mudah diakses dan aman. Namun mereka juga harus menaati berbagai regulasi perlindungan data industri perlindungan data dan privasi.

Meskipun adanya peraturan-peraturan tersebut, banyak perusahaan/organisasi tidak mengungkapkan ketika perangkat bergerak yang berisi data penting tersebut hilang, seperti yang mereka lakukan dengan laptop.

Banyak karyawan tidak selalu melaporkan kehilangan perangkat ini ke perusahaan mereka. Tahun 2011 diperkirakan bahwa regulator akan mulai menindak masalah ini dan hal ini akan mendorong perusahaan/organisasi untuk semakin meningkatkan penggunaan teknologi enkripsi, khususnya untuk perangkat bergerak. Hal tersebut bisa jadi menjadi penyebab bocornya data pelanggan yang selama ini sedang marak diberitakan.

Perusahaan diyakini juga akan melakukan pendekatan yang lebih proaktif terhadap perlindungan data dengan mengadopsi teknologi enkripsi agar memenuhi standar-standar ketaatan terhadap regulasi dan menghindari denda berat dan kerusakan pada brand mereka yang disebabkan oleh pelanggaran data.

5. Serangan yang Dipicu Kepentingan Politik

Dalam studi CIP Symantec, lebih dari setengah dari seluruh perusahaan mengatakan mereka curiga atau cukup yakin bahwa mereka mengalami serangan yang diluncurkan dengan tujuan politik tertentu.

Dahulu, serangan-serangan ini terutama ada dalam wilayah spionase dunia maya atau serangan jenis denial-of-service terhadap layanan Web. Namun, dengan terbukanya kotak Pandora akibat Stuxnet, tampaknya kita akan melihat ancaman-ancaman ini bergerak lebih dari sekadar permainan spionase dan gangguan, karena malware dipersenjatai untuk menimbulkan kerusakan di dunia nyata.


Semoga menjadi referensi bagi Tim Security IT dan perusahaan-perusahaan yang memiliki data yang sangat rahasia.

Artikel Terkait:

1 Komentar

  1. Kamal Hayat // 5:08 PM  

    Virus semakin canggih juga, makanya harus memiliki keamanan yang kuta. Makasih yaa.. salam kenal

Posting Komentar

Silahkan isi komentar. Saya akan berusaha berkunjung balik ke blog/website Anda yang telah berkomentar.

Jika Anda merasa postingan blog ini bermanfaat, Anda bisa berlangganan melalui email tentang update terbaru.